Malang, 02 Januari 2024 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang kembali menjadi tujuan studi banding, kali ini dari BAZNAS Kota Mojokerto. Studi banding yang berlangsung di Ruang Asisten Ahli Kota Malang ini fokus pada pengelolaan BAZNAS Microfinance Desa (BMD), salah satu inovasi pemberdayaan ekonomi berbasis desa yang berhasil memberdayakan masyarakat Kota Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan dan jajaran BMD BAZNAS Kota Mojokerto serta tuan rumah, BAZNAS Kota Malang.

Sambutan dari Sulaiman, Wakil Ketua II BAZNAS Kota Malang mewakili Ketua BAZNAS Kota Malang dalam sambutannya “Kami bersama BAZNAS Microfinance Desa bekerja sama untuk membantu masyarakat produktif meningkatkan kesejahteraan. Dengan sistem pembiayaan tanpa riba dan pendampingan intensif, program ini mampu menciptakan ekonomi mandiri (UMKM) di tingkat desa,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, jajaran BAZNAS Kota Mojokerto sangat antusias menggali detail pelaksanaan program ini, termasuk strategi pemberdayaan, mekanisme monitoring, dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan dana zakat.

“Program Microfinance Desa yang dijalankan BAZNAS Kota Malang sangat inspiratif. Kami berharap dapat mengadaptasi program serupa untuk memberdayakan masyarakat Mojokerto, mengingat saat ini kami baru memulai BMD di Kota Mojokerto,” ujar Ketua BAZNAS Kota Mojokerto.

Kegiatan diakhiri dengan kunjungan lapangan kantor BMD  Kota Malang untuk melihat langsung pengelolaan dan hasil implementasi program tersebut. Studi banding ini menjadi momentum berharga untuk saling berbagi pengalaman dalam pengelolaan zakat yang berdampak nyata bagi masyarakat.

BAZNAS Kota Malang terus berkomitmen menjadi inspirasi dan mitra dalam meningkatkan efektivitas program zakat di seluruh Indonesia.